Rabu, 13 Maret 2013

Faktor Yang Menyebabkan Mutu Pendidikan Indonesia Rendah

Faktor Yang Menyebabkan Mutu Pendidikan Indonesia Rendah


Faktor Yang Menyebabkan Mutu Pendidikan Indonesia Rendah – Mutu pendidikan di Indonesia memang bisa dibilang rendah yang disebabkan oleh alasan – alasan tertentu. Kali ini DaunSingkong akan mengulas beberapa Faktor Yang Menyebabkan Mutu Pendidikan Indonesia Rendah.



Faktor Yang Menyebabkan Mutu Pendidikan Indonesia Rendah

Faktor Yang Menyebabkan Mutu Pendidikan Indonesia Rendah



Dibawah ini adalah beberapa Faktor Yang Menyebabkan Mutu Pendidikan Indonesia Rendah:


1. Pembelajaran hanya fokus pada buku paket


Kira – kira sudah lewat beberapa tahun kurikulum di Indonesia telah berganti yang tadinya  KBK menjadi KTSP. Hampir setiap menteri mengganti kurikulum lama dengan kurikulum yang baru. Namun adakah yang berbeda dari kondisi pembelajaran di sekolah-sekolah? Tidak, karena pembelajaran di sekolah sejak zaman dulu masih memakai kurikulum buku paket. Sejak era 60-70an, pembelajaran di kelas tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Apapun kurikulumnya, guru hanya mengenal buku paket. Materi dalam buku paketlah yang menjadi acuan dan guru tidak mencari sumber referensi lain.


2. Proses mengajar masih fokus pada satu arah


Metode pembelajaran yang menjadi favorit guru mungkin hanya satu, yaitu metode berceramah satu arah. Karena berceramah itu mudah dan ringan, tanpa modal, tanpa tenaga, tanpa persiapan yang rumit.  Metode ceramah menjadi metode terbanyak yang dipakai guru karena memang hanya itulah metode yang benar-benar dikuasai sebagain besar guru. Pernahkah guru mengajak anak berkeliling sekolahnya untuk belajar ? Pernahkah guru membawa siswanya melakukan percobaan di alam lingkungan sekitar ? Atau pernahkah guru membawa seorang ilmuwan langsung datang di kelas untuk menjelaskan profesinya?


3. Sarana belajar yang kurang memadai


Sebenarnya, perhatian pemerintah itu sudah cukup, namun masih kurang cukup. Masih banyak sarana belajar di beberapa sekolah khususnya daerah, tertinggal jauh dibandingkan sarana belajar di sekolah-sekolah yang berada di kota.


4. Aturan yang mengikat


Ini tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sekolah seharusnya memiliki kurikulum sendiri sesuai dengan karakteristiknya.


5. Guru tak Menanamkan Diskusi Dua Arah


Lihatlah pembelajaran di ruang kelas. Sepertinya sudah diseragamkan. Anak duduk rapi, tangan dilipat di meja, mendengarkan guru menjelaskan. seolah-olah Anak “Dipaksa” mendengar dan mendapatkan informasi sejak pagi sampai siang, belum lagi ada sekolah yang menerapkan Full Days. Anak diajarkan cara menyimak dan mendengarkan penjelasan guru, sementara kompetensi bertanya tak disentuh. Anak-anak dilatih sejak TK untuk diam saat guru menerangkan, untuk mendengarkan guru. Akibatnya Siswa tidak dilatih untuk bertanya. Siswa tidak dibiasakan bertanya, akibatnya siswa tidak berani bertanya. Selesai mengajar, guru meminta anak untuk bertanya. Heninglah suasana kelas. Yang bertanya biasanya anak-anak itu saja.


6. Metode Pertanyaan Terbuka tak Dipakai


Contoh negara yang menggunakan pertanyaan terbuka adalah Finlandia. Dalam setiap ujian, siwa boleh menjawab soal dengan membaca buku. Guru Indonesia belum siap menerapkan ini karena masih kesulitan membuat soal terbuka.


7. Budaya mencontek yang masih familiar


Siswa menyontek itu biasa terjadi. Tapi apakah kita tahu kalau “guru juga menyontek” ? Ini lebih parah. Lihatlah tes-tes yang diikuti guru, tes pegawai negeri yang diikuti guru, menyontek telah menjadi budaya sendiri.


Demikian adalaj penjelasan tentang beberapa Faktor Yang Menyebabkan Mutu Pendidikan Indonesia Rendah, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi Sobat DS semua, khususnya bagi para tenaga pendidik …



Faktor Yang Menyebabkan Mutu Pendidikan Indonesia Rendah

0 komentar:

Posting Komentar